Sabtu, 14 Februari 2015

Saya memiliki hati yang jelek. Kalian tak tahu itu. Hanya Allah dan saya yang tahu. Memiliki rasa sombong, iri, dan sifat-sifat jelek lainnya. Saya lelah dengan semua ini. Setiap melihat teman yang dipuji saya merasa iri. Hanya sedikit kebaikan yang saya kerjakan saya merasa sombong, merasa sayalah yang hebat. Hanya Istighfar yang dapat saya lakukan untuk meredakan bahkan menghilangkan sifat yang seperti itu.

Senin, 15 Desember 2014

BLN

Beberapa pelajaran yang saya dapat kemarin dari seminar "Beasiswa Luar Negeri" :

"Sekali menyerah akan menjadi kebiasaan" kata kak Imam Hidayat

"Bagaimana membagi waktu ?? Sementara yang mau dibagi itu tidak ada. Itu yang sering dikeluhkan para pemuda, katanya tidak bisa membagi waktu antara akademik dan organisasi. Kalau mau membagi waktu miliki dulu apa yang mau dibagi/kegiatan apa lalu bagilah waktu. Yang saya lihat katanya tidak memiliki banyak waktu namun sesampai di kos / rumah hanya nonton film Korea." Imam Hidayat.
Ya, benar apa yang dikatakannya. Saya juga merasakan yang seperti itu.

"Apapun itu yang baru dilihat pasti terlihat indah, seperti sewaktu saya masih kecil, saya diajak oleh ibu ke pasar dan melalui jalan yang mulus, itu sangat indah bagi saya. Maklumlaah anak kampung, di kampungkan jalanannya becek. Jadi, di mana pun negara tujuan kalian pasti indah karena kalian baru melihatnya." Imam Hidayat.

"Rencanakanlah apa yang hendak dikerjakan. Karena dengan perencanaan semua berjalan dengan teratur dan mudah." Musawwir Muchtar.

"Bergeraklah, belajarlah lebih giat, karena tidak ada yang mudah untuk mencapai mimpi-mimpi kita kalau hanya bermimpi tanpa memperjuangkannya itu Just Dreaming." Kurniati Umrah Nur

Intinya apa yang kita kerjakan akan mendapat balasan yang setimpal. Jika berusaha lebih keras dari biasanya akan mendapat apa yang diinginkan dan jika berusaha seadanya yaaa akan mendapat seadanya juga.

Semoga saya juga bisa mencapai mimpi-mimpi saya, tentunya dengan usaha yang maksimal. :)

FIGHTING
FIGHTING
FIGHTING !!!

Kamis, 04 Desember 2014

Hanya Rencana

Kemarin saya melewatkan waktu dimana kemungkinan besar saya dapat bertemu dengan WK. Aaaahhh saya menyesal tidak berangkat ke acara tersebut. Padahal sudah saya rencanakan jauh hari sebelumnya. Bagi saya itu kesempatan yang sangat baik bisa berkenalan lebih dekat dengannya.

Manusia hanya bisa merencanakan, Tuhan lah yang menentukan. Semoga dilain kesempatan bisa bertemu dengannya. Di tempat dan waktu yang tepat.

Minggu, 30 November 2014

Harapan Desember

Malam terakhir di bulan November 2014 diselimuti dinginnya malam. Sudah lama saya nantikan malam yang seperti ini. Terasa sunyi, sepi, damai.

Seminggu terakhir ini hanya menghabiskan waktu di rumah tanpa melakukan sesuatu yang bermanfaat. Mengerjakan tugas pun tak dilaksanakan. Padahal tugas menumpuk. Seharusnya inilah waktu yang paling baik untuk menyelesaikan semuanya. Tapi, kemalasan menghantui diri saya. Juga masih banyak buku yang belum terselesaikan. Bahkan ada beberapa buku yang saya beli dua bulan yang lalu, namun belum selesai dibaca. Semoga bulan Desember besok semuanya bisa diselesaikan.

 Saya hanya berselancar di dunia maya. Membaca tulisan-tulisan orang yang membuat saya iri dengannya sekaligus memberi inspirasi dan motivasi. Saya juga kepengen seperti dia. Doa saya semoga saya bisa bertemu dengannya dan belajar banyak dengannya. Saya sedikit mengenalnya dari beberapa tulisannya. Saya sering berselancar, mengulangi, dan menatap lebih lama tulisannya. Dengan sering membaca tulisannya semoga disaat bertemu itu bisa menjadi bahan awal obrolan saya yang bisa membangun chemistry dan membuat nyaman dalam pertemuan itu.

Bahkan dalam tulisan-tulisan sebelum ini, saya telah menuliskan harapan bahwa setidaknya dalam setiap bulan bisa bertemu denganmu walaupun itu hanya bisa melihatmu dari jauh. Namun, bulan ini tidak tercapai karena minggu terakhir ini tidak ada kegiatan di kampus alias libur. Sekali lagi saya menuliskan : Saya akan selalu membuat target tiap bulan untuk bertemu dengan dia. Semoga bulan Desember ini bisa. WK :)


Minggu, 02 November 2014

Suatu Hari Nanti by Kurniawan Gunadi

Suatu hari nanti akan ada seseorang yang cukup baik budinya untuk membuat tertarik. Cukup luas hatinya untuk tempatmu tinggal. Cukup bijaksana pikirannya untuk kamu ajak bicara.

Kamu tidak perlu menjadi orang lain untuk mempertahankan seseorang, tetapi jadilah diri sendiri. Kamu pun tidak (dan jangan) menuntut orang lain menerima keadaanmu bila ia memang tidak mampu menerimanya. Karena yang baik belum tentu tepat.

 Orang baik itu banyak sekali dan hanya ada satu yang tepat. Selebihnya hanyalah ujian. Kamu tidak pernah tahu siapa yang tepat sampai datang hari akad. Tetaplah jaga diri selayaknya menjaga orang yang paling berharga untukmu. Karena kamu sangat berharga untuk seseorang yang sangat berharga buatmu nantinya.

Suatu hari akan ada orang yang cukup baik dan cukup luas hatinya untuk kamu tinggali. Cukup kuat kakinya untuk kamu ajak jalan bersama. Lebih dari itu, ia mampu menerimamu yang juga serba cukup.

Bandung, 9 Oktober 2014 | (c)kurniawangunadi

Good Bye

Semalam kami ketawa ketiwi karena kamu dikerjain. Malam itu ada rasa lega tapi juga masih ada sedikit rasa cemburu. Kamu mencintainya tapi takut mengungkapkan. Itu yang saya tangkap dari obrolan semalam. Kamu juga berusaha menjadi seperti mantannya, tidak mau menjadi diri sendiri dan memiliki khas agar berbeda dari mantannya. Dengan begitu dia menjadi Ill feel denganmu. Yaa semoga kamu tidak memberi harapan palsu kepada dia, teman saya. Semoga kamu juga tidak pernah menanyakan lagi tentang saya yang membuat saya ke-GeeR-an karena itu membuat saya sakit yang sebenarnya tidak sesuai kenyataan.

Dengan kejadian semalam, semoga ini menjadi coretan terakhir tentang kamu di kanvas ini. Kamu saya hapus dari ingatan dan hati saya. Semoga saya lekas sembuh dari rasa sakit saya. Good bye. Semoga kamu lancar mendapatkan yang kamu mau.

Bye Bye Bye

Sabtu, 01 November 2014

Happy Sad

Inikah yang namanya cinta ? Ada rasa cemburu, rasa sakit melihat kalian sangat dekat. Walau sebelumnya saya sempat melupakanmu dan memang saya harus melakukan itu agar semua yang saya rasakan sirna dari hati ini. Dua hari yang lalu baru saja saya senang bisa berpapasan dengan WK tapi dengan kehadiranmu malam itu, rasa senang itu hilang sejenak. Yaa, saya memang kagum dengan si WK, saya ingin banget bertemu dengannya tapi sepertinya belum saatnya untuk bertemu dengannya. Sebenarnya malam itu saya tidak mau datang ke acara itu, tapi setelah saya buka facebook, saya melihat status teman saya menyebut nama kamu, dengan itu akhirnya saya memutuskan untuk ke acara tersebut. Saya cuma ingin mendengar cerita dari teman saya bahwa kok bisa kamu mengucapkan selamat itu dan dari mana kamu tahu. Cuma itu. Saya tidak pernah berpikir bahwa kamu akan datang. Malam itu kamu datang karena ada panggilan dari si A.

Saat kamu datang perasaaan senang, sedih berhasil menyatu dalam diri ini. Senang entah karena apa dan sedih karena kamu dianggap PDKT dengan teman saya. Saat dia salah bicara, semua orang menganggap bahwa dia salting (salah tingkah) karena ada kamu. Malam itu saya tidak pernah dan tidak berani menatap wajahmu meskipun itu dari jauh. Ooohh iya, saya ingat kenapa saya senang. Saya senang karena salah seorang di acara tersebut memperhatikan kamu. Dia berkata bahwa disaat saya tertawa kamu selalu memperhatikan saya. Dan dia selalu memanggil saya, sepertinya dia ingin bercerita lebih banyak tapi saya selalu menolak. Saya pun sampai detik ini masih penasaran apa yang ingin dia katakan kepada saya. Saya merasa tidak enak jika harus to the point menanyakan kejadian malam itu. Saya selalu ingin memancingnya untuk bercerita tapi tidak berhasil. Saya takut ini cuma skenario atau saya aja yang terlalu ke PeDe-an dan keGeeR-an. Aaaahh entahlah.

Dan malam itu apakah saya saja yang merasa kepanasan dan gerah atau semua orang merasakan seperti itu ? Atau itu bawaan dari dalam hati ??????

Malam itu pun saya pulang lebih awal karena saya tidak sanggup lagi melihat kamu dan dia.