Secangkir susu coklat hangat menemani pagi ini serta buku yang kemarin baru saja mendarat dengan selamat. Bukunya berjudul "esai tanpa pagar". Buku ini merupakan kumpulan literasi yang pernah dimuat di Koran Tempo Makassar. Sampai detik ini saya baru membacanya sampai hal. 44. Sejauh itu saya tertarik dengan literasi berjudul Wali Kota Madeleine Memilih Hidup dalam Bahaya oleh : Alm.Ahyar Anwar. Saya mengutip kata-kata Beliau bahwa : "Ada perbedaan mendasar antara hidup dengan menghadapi bahaya dan hidup dengan cara berbahaya."
Yaa saya setuju, saat ini kehidupan semakin sulit dan lebih banyak orang memilih hidup dengan cara berbahaya. Mati tak mau Hidup pun enggan. Mungkin itu kalimat yang tepat bagi mereka yang memilih hidup dengan cara berbahaya. Tak menemukan solusi serta semuanya ingin instan tanpa ingin melalui proses. Proses harus dinikmati karena proseslah yang akan mendewasakan kita.
Ini dia bukunya :) |
Setelah menyelesaikan tulisan ini,, secangkir susu hangat tadi yang sisa setengah telah dihuni makhluk-makhluk kecil hitam. Makhluk itu telah merebut kenikmatan dari diriku. :(
Maaf tulisan ini berantakan..